Selasa, 04 Oktober 2011

Ayah, Mengapa engkau pergi sebelum merdeka

Dalam medan berdarah nan suram
dentuman- dentuman bom yang menakutkan
dari tangan- tangan kotor yang menghancurkan
suara riuh merdeka dan hancurkan
meraung menjadi satu dalam panasnya semangat

Disitulah tempat ayah berlari
hingga suatu saat sang ajal menjemputnya
tapi ayah menyambutnya dengan senyuman
senyuman yang ditemani ribuan harapan yang tak sampai

Oh ayah....
mengapa engkau terjemput

dalam pertengahan perjuangan yang belum sampai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar